Senin, 31 Mei 2010

Larangan Keras Memakai Jilbab

Benar-benar menyedihkan sekali cerita ini dan mungkin dunia ini
sudah gak adil kali ya buat dia?!

Ada seorang teman saya, suatu hari terpanggil hatinya untuk memakai jilbab.
Karena hatinya sudah mantab dan tetap pada pendirian itu, dia pun pergilah ke
toko muslim untuk membeli jilbab.
Setelah membeli beberapa pakaian muslim lengkap bersama jilbab dengan berbagai model (maklum teman saya itu stylish sekali), diapun pulang ke rumah dengan hati suka cita.
Sesampainya di rumah, dengan bangga dia mengenakan jilbabnya tersebut. Akan tetapi ketika dia ke luar dari kamarnya, bapak dan ibunya langsung menjerit. Mereka murka bukan main dan meminta
agar anaknya segera
melepaskan jilbabnya itu.

Anak itu tentu merasa terpukul sekali… bayangkan: Ayah ibunya sendiri menentangnya untuk mengenakan jilbab. Si anak mencoba berpegang teguh pada keputusannya, akan tetapi ayah
ibunya mengancam akan memutuskan hubungan orang tua dan anak bila ia berkeras memakainya. Dia tidak akan diakui anak selamanya bila ia tetap menggunakan jilbab. Anak itu sangat merasa sedih sekali dan merasa kecewa sama kedua orang tuanya itu. Dia merasa
menjadi anak yang malang sekali nasibnya.

Tidak berputus asa, dia pun meminta bantuan kepada guru tempatnya bersekolah
untuk berbicara dengan orang tuanya agar ia diperbolehkan
memakai jilbab. Akan tetapi sang guru pun langsung menolak.

Tanpa putus asa dia mencoba lagit meminta bantuan orang lain untuk berbicara kepada orang tuanya, namun sekarang dia coba berbicara dengan ustadnya dimana ia belajar mengaji untuk membujuk orang
tuanya agar ia diizinkan memakai jilbab. Namun apa hasilnya??
Ustadnyapun dengan keras menolak untuk
memperjuangkan keinginan anak itu.
Belum pernah rasanya anak ini dirundung duka seperti itu. Dia
merasa betul-betul sendirian di dunia ini. Tak ada seorang pun
yang mau mendukung
keputusannya untuk memakai jilbab.
Akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan jalan terakhir. Dia berkata pada orang tuanya :
“Ayah dan ibu yang saya cintai.
Saya tetap akan memakai jilbab ini. Kalau tidak diizinkan juga saya akan gantung diri … !!”
Sejenak suasana menjadi hening. Ketegangan mencapai
puncaknya dalam keluarga itu.
Akhirnya sambil menghela napas panjang, si ayah berkata dengan lirih :
“Yanto, Yanto ! Nek koe wong wedok, yo sak karepe.Ning kowe iki wong lanang, lha kok nganggo jilbab?” Pancen bocah edannnn !! “
(terjemahan: Yanto, Yanto! Kalau
kamu anak perempuan terserah
kamu. Kamu ini kan anak laki-laki
kok pakai jilbab? Memang kamu ini anak gak waras).

Tidak ada komentar: